Para pelajar sekolah musik Un, Deux,
Trois Musik, Swiss menjadi duta budaya Indonesia pada resepsi HUT RI
ke-67 yang dihadiri sekitar 300 undangan dari pejabat pemerintah Federal
Swiss sampai para diplomat asing di Bern.
Selain itu juga hadir perwakilan
organisasi internasional, kalangan dunia usaha dan budaya Swiss, yang
antri mengucapkan selamat kepada Dubes RI untuk Konfederasi Swiss dan
Keharyapatihan Liechtenstein, Djoko Susilo, demikian Pensosbud KBRI Bern
Mohammad Budiman Wiriakusumah kepada ANTARA, Sabtu .
Mohammad menjelaskan para remaja Swiss ini memainkan gamelan, hasil
kerja sama KBRI Bern dan sekolah musik Un, Deux, Trois Musik.
Gedung pertemuan bergengsi di kota Bern, Kultur Casino Bern, menjadi
bersuasanakan Jawa dengan taplak-taplak batik, vas-vas bunga berornamen
naga lengkap dengan beberapa pojok makanan khas Indonesia, sate ayam..
Alunan gamelan dari para remaja sekolah musik Un, Deux, Trois Musique
itu melengkapi suasana Jawa yang dihadirkan pada malam resepsi itu.
Djoko Susilo mengatakan hubungan perdagangan dan budaya Indonesia-Swiss
meningkat signifikan, sementara Direktur sekolah musik Nicole Coppey
mengaku para pelajar ini baru saja melawat Yogyakarta sehingga menjadi
lebih menjiwai lagi dalam memainkan gamelan.
Para remaja ini juga diakuinya
menjadi memahami bahwa memainkan gamelan ini perlu kerjasama sangat
erat, tidak melulu soal teknis namun juga "kejiwaan".
Coppey menyatakan 1,2,3 Musique siap menjadi duta budaya Indonesia di
Swiss baik untuk mengenalkan musik gamelan tetapi juga mempromosikan
batik Indonesia yang ditetapkan UNESCO sebagai "Intangible World
Heritage"
Untuk itu mereka ingin mendapat pendidikan khusus dari Indonesia.
KBRI Bern sendiri mengandeng Kabupaten Lumajang, Bojonegoro, untuk
mengikuti promosi hasil kerajinan tangan dan memberikan cinderamata khas
dari ketiga kabupaten di Provinsi Jawa Timur itu, serta perusahaan
furnitur Swiss, "Furneco", yang mengimpor mebel daur ulang dari sampan
Bali.
Dari penuturan Mohammad, para undangan tidak saja terkesan pada alunan
musik gamelan, namun juga oleh makanan khas Indonesia seperti lwar bali,
sate ayam, nasi goreng, sate lilit, serta pameran batik "Ambassador`s
Collection".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar